Cover Letter

Subjek Email Lamaran Kerja: Kunci Agar Email Dibaca Rekruter

subjek email lamaran kerja

Seberapa penting sih subjek email dalam mengirimkan lamaran kerja? Eits, kamu perlu tahu, hal pertama yang rekruter perhatikan saat memilih pelamar kerja di email adalah subjek email. Agar email kamu dibaca, ikuti tips berikut ini, yuk.

Subjek Email Lamaran Kerja: Penting Tetapi Sering Disepelekan

Tau nggak sih, subjek email saat melamar kerja menentukan apakah berkas lamaran kerja kamu dibaca, atau email malah masuk ke folder spam. Makanya, bagian ini nggak boleh dianggap sepele sama sekali. 

Pada era digitalisasi seperti saat ini, jobseeker dipermudah untuk melamar kerja dengan mengirimkan berkas lamaran lewat email. Namun, ini juga berarti bahwa pihak pemberi kerja akan menerima hingga ribuan email setiap harinya. 

Jadi, untuk memastikan email kamu dibaca oleh HRD, kamu perlu membuat subjek email yang jelas, profesional, dan mengikuti aturan penulisan subjek email (jika pihak perusahaan mencantumkan aturan penulisan subjek email dalam lamaran kerja).

Tips Menulis Subjek Email Lamaran Kerja

1. Gunakan Email yang Profesional

Tips ini berlaku untuk subjek dan alamat email yang kamu gunakan. Gunakan bahasa yang profesional untuk penulisan subjek email, serta pastikan alamat email yang kamu gunakan benar-benar profesional dan nggak alay. Alamat email seperti simanis.imut@email.com bisa membuat pihak HRD mempertanyakan kemampuan kamu pada posisi yang sedang dibuka.

Cara untuk membuat alamat email yang profesional adalah dengan menggunakan nama depan dan belakang kamu secara jelas. Selain itu, dengan menggunakan nama kamu sebagai alamat email dapat memudahkan pihak HRD dalam mengidentifikasi identitas kamu selama proses lamaran kerja dan korespondensi lebih lanjut.  

2. Periksa Instruksi Pengiriman Email Lamaran Kerja

Postingan pekerjaan bisa saja telah menentukan format tertentu dalam penulisan subjek email lamaran kerja. Pastikan kamu membaca detail postingannya agar nggak melewatkan informasi ini. Sebagai contoh, pihak pemberi kerja telah menentukan instruksi subjek email dengan mencantumkan “posisi yang dilamar – ID pekerjaan yang dilamar # nama kamu”. Ikuti aturan yang diberikan dan jangan coba mengurangi atau menambahi, ya. 

Namun, jika pihak pemberi kerja nggak memberikan instruksi khusus dalam penulisan subjek email, kamu bisa mengikuti baris subjek email standar dengan menyertakan informasi sebagai berikut: “Aplikasi lamaran kerja – Posisi yang dilamar, ID pekerjaan yang dilamar (jika ada) – Nama kamu”.

3. Cantumkan Nama dan Posisi Pekerjaan

Ketika kamu mengirimkan berkas lamaran pekerjaan lewat email, pastikan kamu mencantumkan nama dan posisi pekerjaan yang akan kamu lamar dalam subjek email. Hal ini dapat membantu pihak HRD secara lebih mudah mengetahui identitas dan posisi yang kamu minati dengan scanning subjek email yang kamu kirimkan.

Selain itu, mencantumkan nama dan posisi pekerjaan juga dapat membantu kamu melewati filter otomatis yang mengkategorikan email perekrutan. Dengan menuliskan subjek email yang tepat, kamu bisa yakin bahwa email yang kamu kirimkan masuk dalam folder yang sesuai.

4. Tulis dengan Singkat dan Jelas

Subjek email yang terlalu panjang akan terpotong, terutama jika email dibuka menggunakan ponsel. Oleh karena itu, Hubspot merekomendasikan penulisan subjek email yang nggak melebihi 50 karakter, untuk memastikan pihak HRD yang scanning email lamaran kerja bisa mengetahui maksud email kamu.

Contoh Subjek Email Lamaran Kerja

Berikut beberapa contoh subjek email lamaran kerja yang dapat kamu ikuti:

1. Ketika kamu mengirimkan berkas lamaran kerja kepada HRD

Lamaran pekerjaan: Analis keuangan, ID pekerjaan #10001 – Lia Indriyani;

Aplikasi lamaran untuk Analis keuangan – Lia Indriyani;

Postingan pekerjaan #101: Analis keuangan – Lia Indriyani;

Lamaran pekerjaan: Analis keuangan dengan pengalaman 5 tahun – Lia Indriyani.

2. Ketika kamu mengirimkan aplikasi lamaran melalui referensi

Direferensikan oleh Julie Anggraini: Lia Indriyani, kandidat pekerjaan untuk Analis keuangan;

Referensi dari Julie Anggraini: Lia Indriyani, kandidat untuk posisi Analis keuangan.

Nah, sekarang kamu sudah memahami pentingnya subjek email dalam mengirimkan aplikasi lamaran kerja. Tapi, subjek email yang menarik perlu juga diikuti dengan body email yang membuat HRD terkesan. Jika nggak, besar kemungkinan email kamu nggak dibaca HRD sampai habis. Cari tau tentang body email disini, yuk: Contoh body email lamaran kerja dan tips membuatnya.